STO-Online

Heri, sahabat Bayu penggila bola, sangat yakin akan kemampuan dan
bakat Bayu. Dialah motivator dan “pelatih” cerdas yang meyakinkan
Bayu agar mau ikut seleksi untuk masuk Tim Nasional U-13 yang
nantinya akan mewakili Indonesia berlaga di arena internasional.

Namun Pak Usman, kakek Bayu, sangat menentang impian Bayu karena
baginya menjadi pemain sepak bola identik dengan hidup miskin dan tidak punya masa depan.

Petikan diatas adalah sinopsis cerita film dengan judul " Garuda di
Dadaku " yang diputar di Stop Over ( STO ) Gunung Anyar Lor, 9
Desember pukul 19:00WIB. Seperti pemutaran sebelumnya, Masyarakat
di Kelurahan Gunung Anyar Lor sudah diberitahu akan ada pemutaran
film pada tanggal dan waktu tersebut. Pemutaran film ini sendiri
dilaksanakan 2 jam setelah selesai pelayanan Mobil Pustaka Sampoerna.

Dari absensi yang sudah dibuat ternyata penonton jauh lebih banyak
dari yang diperkirakan,ada sekitar 50-an orang anak-anak dan dewasa
yang turut menyaksikan pemutaran film yang berlangsung jumat malam
itu. Film yang mengusung tema tentang sepak bola ini sangat mengena
di hati penonton, karena saat ini juga sedang berlangsung kejuaraan
sepakbola tingkat ASIA. Bahkan karena sangat gemar sepak bola, beberapa penonton ikut memekikkan "goolll" ketika bayu berhasil menggiring bola ke gawang lawan.

Tidak lupa dorprize yang sudah tersedia, dibagikan kepada penonton yang bisa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh Tim STO.